Dampak Pandemi Bagi Keberlangsungan UMKM dan Koperasi

Dampak pandemi Covid-19 terhadap sektor ekonomi dan bisnis sangat dalam, karena pandemi ini telah menghancurkan sisi terpenting ekonomi yaitu suplly (penawaran) dan juga demand (permintaan). Berbagai sektor pun mengalami dampak, termasuk Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM).

Terganggunya sektor UMKM itu harus diwaspadai karena akan menimbulkan dampak lebih buruk bagi perekonomian nasional. Sebab, sejauh ini UMKM mampu menyerap 96 persen tenaga kerja. Dengan serapan tenaga kerja yang begitu besar itu, maka bila sektor UMKM terganggu, akan berdampak pada banyaknya masyarakat kehilangan pendapatan, karena banyak dari perusahaan tersebut tidak dapat membayar upah mereka secara penuh. Bahkan banyak yang melakukan pemutusan hubungan kerja secara sepihak, karena sudah kehabisan napas.

Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, sebanyak 98% usaha pada level mikro atau sekitar 63 juta terkena dampak pandemi Covid-19. Jumlahnya tentu akan membesar seiring lamanya pembatasan sosial berskala besar (PSPB) di sejumlah daerah. Bahkan, menurut catatan Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD), hampir separuh UMKM di Indonesia akan bangkrut pada Desember 2020.

Untuk itu pemerintah telah menyiapkan beberapa kebijakan diantaranya :

  1. Dukungan Terhadap Bidang Kesehatan
  2. Insentif Bulanan Tenaga Medis
  3. Perlindungan Sosial
  4. Tarif Listrik
  5. Naikkan Anggaran Kartu Prakerja
  6. Pemulihan Ekonomi
  7. Antisipasi Defisit APBN
  8. Nasabah KUR dapar Keringanan Angsuran
  9. Bidang non-Fiskal
  10. Refokusing dan Relokasi Belanja
  11. Menyiapkan Perpu

Adapun beberapa kebijakan bertujuan untuk menunjang perkembangan UMKM pada masa pandemi.

Untuk semakin menunjang UMKM dimasa pandemi serta menyelamatkan UMKM dari krisis maka banyak pelaku UMKM yang mulai menggunakan strategi Digitalisasi UMKM, strategi ini dinilai yang paling efektif digunakan selama masa pandemi. Dan benar saja banyak pelaku UMKM yang masih stabil bahakan beberapa meningkat walaupun belum signifikan.

Untuk menunjang kebutuhan digitalisasi UMKM maka Blueprint mengeluarkan beberapa seri Printer Thermal baru dan salah satu yang menjadi andalan serta solutif adalah Printer Thermal Blueprint Lite 58.

Lebih Produktif dengan Blueprint

Blueprint Printer Thermal LITE 58 merupakan printer thermal mini yang menawarkan segudang solusi untuk menunjang strategi digitalisasi, mulai dari pengoperasiannya yang mudah, kompatibel dengan smartphone, serta desain bentuknya yang kecil sehingga dapat dibawa kemanapun.

 

Lebih Produktif dengan Blueprint

SPESIFIKASI :
* Metode cetak : Thermal line printing
* Kecepatan cetak : 70mm/s
* Kecepatan feed kertas : 70mm/s
* Lebar cetak : 48mm
* Tipe feed kertas: Unidirectional
* Resolusi : 203 dpi
* Memory buffer : 2kb
* Karakter mesin cetak :
– Multi- Fonts
– Barcode
– 2D Code
* Karakter cetak :
– ASCII 8*16 12*24
– Chinese 16*16 24*24
* Control command set : ESC/POS
* Koneksi : USB\Bluetooth
* Bluetooth: Bluetooth 4.0
* Lebar kertas maksimum: 57,5mm sampai 0.5 x 40mm
* Support driver: Support WIN7/WIN8/XP32bit/64bit
* Metode pemotongan kertas : manual
* Power supply : USB 5V 2A
* Kapasitas Batrerai : Baterai lithium 7,4V/1400MHA
* Waktu pengisian : 2jam
* Printhead : 50km
* Temperatur kerja : 0-500C 10-90%

Support di aplikasi :
* Blueprint POS
* Moka
* Pawoon
* Kudo
* Toko Kasir Portable
* Mesin kasir
* Hellobill
* Restoku
* IReap POS Lite
* Brilink
* Struk Bensin
* PPOB odepulsa
* Qasir
* Tagihan Pulsa
* Bee Laundry Mobile
* Nuna Cashier
* PPOB Bukopin
* SimplePay
* AirPay
* POSmet – Restaurant Bill Printing
* Otopayment – OTOGRUP
* KIOSBANK: Agen Pulsa, Listrik, PDAM & PPOB Terbaik – Dwimitra Raya Sejati
* Mitra Tokopedia
* Paytren
* Payfazz
* PPOB Bank BTN

 

Jadi tunggu apalagi?? Yuk Order Blueprint Sekarang